Flores Timur, fakta62news.com – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi besar pada Senin, 7 Juli 2025.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat kolom abu mencapai 18 kilometer dari puncak gunung. Letusan ini menyebabkan ribuan warga harus mengungsi dan berdampak pada aktivitas penerbangan di beberapa wilayah.
Gunung Lewotobi Erupsi Beruntun
Erupsi pertama terjadi sekitar pukul 11.05 WITA, disusul letusan kedua pada malam hari dan ketiga pada Selasa pagi, 8 Juli. Awan panas guguran, suara dentuman, dan abu vulkanik menyebar hingga ke desa-desa sekitar lereng gunung.
PVMBG menetapkan status Level IV atau Awas. Masyarakat diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari kawah utama, dan hingga 7 kilometer pada sektor barat laut hingga tenggara.
Dampak Letusan: Warga Dievakuasi dan Bandara Terdampak
Letusan Gunung Lewotobi menyebabkan hujan abu vulkanik yang mengganggu jarak pandang dan kesehatan warga. Desa Boru, Pululera, dan beberapa wilayah lainnya menjadi daerah terdampak paling parah.
Pemerintah daerah bersama BNPB telah mengevakuasi warga ke tempat aman. Selain itu, abu vulkanik memengaruhi sejumlah penerbangan domestik dan internasional, terutama dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali serta Bandara Komodo, Labuan Bajo.
Peringatan dari PVMBG
PVMBG mengingatkan masyarakat agar:
Tidak berada di zona berbahaya sekitar kawah
Waspada terhadap banjir lahar hujan saat turun hujan di sekitar lereng
Menggunakan masker dan kacamata pelindung untuk menghindari dampak abu
Tentang Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi adalah gunung berapi aktif yang memiliki dua puncak: Lewotobi Laki-Laki dan Lewotobi Perempuan. Gunung ini sering mengalami aktivitas vulkanik dan terakhir meletus besar pada November 2024.
Letusan tahun ini dinilai sebagai yang terbesar sejak awal 2025 dan berpotensi masih berlanjut.
Discussion about this post